Kamis, 07 April 2016

TAK asam urat



PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
TENTANG SENAM ASAM URAT PADA LANSIA di
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA I CIPAYUNG









DI SUSUN OLEH:
MAHASISWA TINGKAT III





AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA
TAHUN 2016












SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi               : keperawatan gerontik
Pokok bahasan            : senam asam urat
Sasaran                        : semua lansia peserta senam
Tempat                        : lapangan panti sosial tresna werdha budi mulia I cipayung
Hari/tanggal                : selasa 22 maret 2016
Waktu                                     : 40 menit


I.         LATAR  BELAKANG
Gout merupakan suatu masalah kesehatan yang cukup dominan di berbagai negara, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, meskipun angka prevalensi goutdi dunia secara global belum tercatat. Prevalensi gout kira-kira 2,6-47,2% yang bervariasi pada berbagai populasi, sedangkan prevalensi gout juga bervariasi 1-15,3%(Hidayat, 2009).
Saat ini, diseluruh dunia jumlah lansia diperkirakan ada 500  juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Secara Demografi, menurut sensus penduduk tahun 1980 di Indonesia terdapat 5,3 juta orang (4,3%) yang berusia 60 tahun keatas. Pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 11,09%, meningkatnya umur harapan hidup dipengaruhi oleh majunya pelayanan kesehatan, menurunnya angka kematian  bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi, serta meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi (Bandiyah, 2009).
Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut (Ulliya, dkk, 2009). Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik (physical activity), sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (activity of daily living atau ADL) (Ulliya dkk., 2009). Memelihara kesehatan untuk hidup yang tidak bergantung dengan orang lain besar kemungkinan harus memprioritaskan kekuatan otot (Broman dkk 2006).
Pada lansia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Keadaan ini menyebabkan munculnya  penyakit degeneratif yang merupakan penumpukan distorsi metabolik dan struktural (Darmojo dan Martono, 2009).
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak tahan terhadap  jejas, termasuk infeksi. Pada orang lanjut usia, terdapat kemunduran organ tubuh seperti otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah, serta sistem saraf yang mengakibatkan orang tua mengalami penurunan keseimbangan. Senam lansia khususnya senam asam urat yang akan dilakukan merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi  permasalahan-permasalahan tersebut karena Senam lansia akan menambah  penguatan otot, daya tahan tubuh, kelenturan tulang dan sendi, sehingga sistem muskuloskeletal yang menurun dapat diperbaiki. Selain itu senam lansia  bermanfaat untuk memelihara kebugaran jantung dan paru (Herawati dan Wahyuni, 2004)
Berdassarkan hasil pengkajian yang dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I cipayung didapatkan hasil lansia sekitar 50% mengalami keterbatasan gerak oleh karena itu kelompok mahasiswa yang berada di cipayung memilih untuk melakukan senam asam urat bersama.


II.      Tujuan
1.      Tujuan instruksional umum
Setelah di berikan pendidikan kesehatan selama 40 menit diharapkan klien dapat memahami dan mengetahui serta mampu melakukan senam asam urat.

2.      Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 40 menit diharapkan sasaran dapat
a.    Dapat menyebutkan manfaat senam asam urat
b.    Dapat menyebutkan langkah-langkah senam asam urat
c.    Dapat mendemonstrasikan senam asam urat

III.        Penatalaksanaan
a.       Jadwal kegiatan

No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan peserta
Metode

1.
5 menit
Pembukaan
a.    Memberikan salam
b.   Memperkenalkan diri
c.    Menjelaskan tujuan penyuluhan
d.   Menjelaskan waktu

Menjawab salam dan mendengarkan
Ceramah
2.
30 menit
Pelaksanaan
a.    Menjelaskan tentang senam asam urat
b.    Menjelaskan prinsip-prinsip senam asam urat
c.    Mendemonstrasikan senam asam urat
Mendengar dan mendemonstrasikan
Tanya jawab dan demonstrasi
3.
5 menit
Terminasi
a.    Melakukan evaluasi kegiatan
b.    Memberikan kesempatan untuk bertanya
c.    Menutup kegiatan dan menyimpulkan
Menjawab dan bertanya
Tanya jawab

b.      Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan
1)      Laptop
2)      Wareless

c.       Metode
1)      Ceramah
2)      Tanya jawab
3)      Demonstrasi

d.      Materi
Adapun materi yang akan disampaikan:
1)      Pengertian asam urat
2)      Fase penyakit asam urat
3)      Tanda penyakit asam urat
4)      Penyebab asam urat
5)       Bahaya asam urat penyakit asam urat
6)      Senam asam urat





MATERI PENYULUHAN
I.     Konsep penyakit
A.  Pengertian
Asam urat merupakan zat sisa dari pemecahan purin yang dibentuk oleh tubuh pada saat regenerasi sel. Kadar asam urat normal adalah 2,4-5,7 mg/dl pada wanita dan 3,7-7 mg/dl pada pria. Normalnya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau keringan (Sustrani, 2004). Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin jugadihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu (Hidayat, 2007).
Penyakit asam urat atau dalam bahasa inggris gout atau penyakit pirai. Gout atau pirai adalah peradangan yang banyak dirasakan pada persendian otot atau urat dalam tubuh. Penyakit asam urat sangat erat kaitannya dengan meningakatnya kadar asam urat dalam darah. Penyakit asam urat ini banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita, karena dalam hal ini wanita mempunyai hormon esterogen yang snagat tinggi yang berfungsi sebagai salah satu hormon yang membantu pembuangan kadar usam urat yang terlampau tinggi melalui pembuangan air seni.Penyakit asam urat mempunyai beberapa fase yaitu:
1.      Fase Asimtomatik
Merupakan fase awal.Bila dirasakan kadar asam urat meningkat namun tidak menimbulkan gejala yang signifikan, hanya merasakn encok pada pinggang yang menyebabkan tekanan darah tinggi atau sakit pada bagian punggung.


2.      Fase Akut
Dalam fase akut ini biasanya kadar asam urat naik secara tiba-tiba dan dirasakan  pada malam hari menjelang pagi. Biasanya pada fase ini penderita asam urat akan merasakan rasa nyeri yang begitu hebat pada bagian ibu jari kaki, namun akan hilang secara perlahan dan dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.

3.      Fase Intekritikal
Merupakan masa bebas dari gejala sakit diantara dua serangan gout akut. Banyak penderita yang mengalami serangan kedua dalam 6 bulan sampai 2 tahun. Serangan yang tertunda tersebut dapat terjadi karena tidak diobati secara terus – menerus.

4.      Fase Kronis
Jika gout tidak dirawat secara baik, akhirnya akan menjadi kronis. Pada kondisi ini, rasa nyeri disendi berlangsung secara terus – menerus serta terdapat timbunan kristal asam urat yang banyak didalam jaringan lunak, tulang rawan, selaput diantara tulang dan rendo, timbunan asam urat tersebut membentuk tofus.adapun radang kronik dan endapan asam urat, membuat persendian susah digerakan.

B.   Gejala Asam urat
Beberapa gejala asam urat yang biasa dialami oleh penderita penyakit asam urat:
1.      Pada waktu pagi yaitu pada saat bangun tidur dan pada waktu malam hari biasanya persendian terasa nyeri.
2.      Rasa nyeri pada sendi biasanya terjadi berulang kali.
3.      Tanda yang ditimbulkan seperti rasa nyeri di persendian, linu, ngilu, kesemutan, membengkak dan meradang berwarna kemerahan.
4.      Nyeri di persendian biasanya terjadi di bagian seperti jari tangan, jari kaki, pergelangan tangan, siku, tumit dan dengkul.
5.      Untuk kasus yang lebih parah persendian akan mengalami sakit saat mengalami pergerakan.

C.   Penyebab asam urat
1.      Faktor dari luar
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
2.      Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat – obatan, alkohol, obesitas, diabetes mellitus jugabisa menyebabkan asam urat.

D.  Bahaya penyakit asam urat

1.      Bahaya Penyakit Asam Urat Pada Jantung
Hiperurikemia mempunyai hubungan yang jelas dengan angka kematian yang disebabkan berbagai macam penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada pasien dengan hiperurikemia dan hipertensi terdapat meningkatnya risiko 3-5 kali timbulnya penyakit jantung koroner dan strok dibandingkan dengan yang hanya menderita hipertensi.Hiperurikemia juga berhubungan dengan sindroma metabolik (sindroma X) atau resistensi insulin, yaitu kumpulan kelainan-kelainan dengan kadar insulin yang meningkat di dalam darah, hipertensi, kadar trigliserida darah yang meningkat dan kadar lemak ‘baik’ (HDL-cholesterol) yang rendah yang semuanya sering menyebabkan penyakit jantung koroner.


  1. Bahaya Penyakit Asam Urat Pada Ginjal
Penderita hiperurikemia mempunyai risiko menderita batu asam urat di dalam perjalanan penyakitnya. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui air seni bukan saja meningkatkan pembentukan batu asam urat di ginjal tetapi juga batu kalsium oksalat.Pembentukan batu asam urat ini juga dipengaruhi oleh bertambahnya keasaman air seni dan tingginya kadar asam urat di dalam air seni, sedangkan disisi lain bahwa adanya zat sitrat dan glikosaminoglikan dapat menghambat pembentukan batu tersebut. Selain daripada kadar asam urat yang tinggi di dalam urine, faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pembentukan batu asam urat berupa volume air seni yang lebih sedikit.Adanya batu asam urat menyebabkan peninggian tekanan di dalam ginjal dan penekanan pembuluh-pembuluh darah yang menyebabkan bertambah tebalnya dinding pembuluh darah dan berkurangnya aliran darah ke ginjal dengan akibat kerusakan pada ginjal seperti ginjal mengecil, ginjal bengkak, ginjal bocor, gagal ginjal dll.

E.     Senam asam urat
Senam yang dapat dilakukan pada lansia yang menderita asm urat antara lain adalah senam ergonomis.
Senam ergonomis itu sendiri merupakan suatu teknik senam untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah. Senam ergonomis juga memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran (asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, kristal oxalate), sistem konversi karbohidrat, sistem pembuatan elektrolit dalam darah, sistem kesegaran tubuh dan sistem  kekebalan tubuh dari energi negatif/virus, sistem pembuangan energi negatif dari dalam tubuh. Gerakan yang terkandung dalam senam ergonomis merupakan gerakan yang sangat efektif, efisien, dan logis karena rangkaian gerakannya merupakan rangkaian gerakan sholat yang dilakukan manusia sejak dulu sampai saat ini (Sagiran. 2012).
Awali setiap gerakan senam dengan menarik napas, gunakan teknik napas dada, yaitu saat menarik napas perut dikecilkan dan dada dibusungkan. Tujuan gerakan ini ialah agar rongga dada dapat berkembang optimal dan paru-paru dapat lebih banyak menghimpun udara. Melakukan senam ergonomik secara rutin, minimal selama dua minggu, akan melatih tubuh untuk melakukan gerakan fisik. Berikut ini penjelasan mengenai teknik senam ergonomic adalah:
1.      Teknik ke satu
Berdiri tegak dengan dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin kemudian rasakan keluar dan masuknya udara dengan rileks. Saat dua lengan di atas kepala, jari kaki jinjit.





2.     Teknik ke dua
Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks, tahan napas sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya. Tangan berpegangan pada pergelangan kaki sampai punggung terasa tertarik/teregang. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu dengan rileks dan perlahan.



3.    Teknik ke tiga
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan badan ke depan dan dua tangan bertumpu pada paha. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging.


4.    Teknik ke empat
Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki, menarik napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai punggung terasa tertarik/teregang, wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu secara rileks dan perlahan.

5.    Teknik ke lima
Posisi kaki duduk pembakaran dilanjutkan berbaring pasrah. Punggung menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan dirasakan (napas dada), perut mengecil. Apabila tidak mampu menekuk kaki, maka kaki bisa diposisikan pada keadaan lurus.




6.     Teknik ke enam
Gerakan putaran energi inti diawali dengan duduk simpuh dengan punggung kaki sebagai alas. Dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan tangan diputar mulai dari depan dada sampai atas kepala, wajah menengadah melihat putaran tangan, kemudian putar pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat putaran berakhir, menghirup napas dan ditahan. Dua lengan digerakan ke belakang melewati dua pinggang hingga dua lengan lurus dengan telapak tangan menghadap ke atas. Badan membungkuk ke depan, kemudian wajah ditengadahkan sampai terasa darah (gerakan energi) berjalan dari punggung ke wajah (wajah tampak kemerahan). Jika sudah maksimal, maka napas dihembuskan perlahan (rileks) tidak menghentak.


















Daftar Pustaka
Bandiyah, S.2009.Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik, Jogjakarta : Nuha Medika
 ,price, Sylvia A. Dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume 2. Jakarta : EGC

Sustrani, Lanny, dkk. 2004. Asam Urat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar